Kamis, 02 Oktober 2008

Pengemis pun Tak Tahan Panas



SEPEKAN menjelang lebaran kota Palembang diserbu para pengemis. Mereka selain keliling kampung dan perkantoran, juga memenuhi jalan-jalan dan lampu merah di Palembang. Panasnya kota Palembang membuat orang Palembang menjadi kegerahan, tidak terkecuali pengemis yang mangkal di depan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Jalan Merdeka, Palembang, ini. Meskipun mengemis, payung buat menghalau panas tetap penting.

3 Comments:

Eko Putra said...

kak. sajak-sajakku jadi tamu di horison bulan ini....


ada 12 sajakku

T. Wijaya said...

Bersyukurlah dengan Allah. Ingat, kata kakak itu, jangan puas. LIarkan terus diri dengan kata, dan rekam sedetilnya tiap subjek di lingkungan dan diri, hingga kau menjadi kosong sebgai lintasan nilai-nilai dan sejarah jutaan subjek. Hindari pergaulan dengan para pekerja seni, sekolahmu masih panjang, biar kau tidak kehabisan waktu.

Eko Putra said...

kak, tolong kirim dokumen yang di jurnas itu

eko mau baca

lewat email aja