SEPEKAN menjelang lebaran kota Palembang diserbu para pengemis. Mereka selain keliling kampung dan perkantoran, juga memenuhi jalan-jalan dan lampu merah di Palembang. Panasnya kota Palembang membuat orang Palembang menjadi kegerahan, tidak terkecuali pengemis yang mangkal di depan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Jalan Merdeka, Palembang, ini. Meskipun mengemis, payung buat menghalau panas tetap penting.
Kamis, 02 Oktober 2008
Pengemis pun Tak Tahan Panas
Diposting oleh T. Wijaya di 09.48
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
3 Comments:
kak. sajak-sajakku jadi tamu di horison bulan ini....
ada 12 sajakku
Bersyukurlah dengan Allah. Ingat, kata kakak itu, jangan puas. LIarkan terus diri dengan kata, dan rekam sedetilnya tiap subjek di lingkungan dan diri, hingga kau menjadi kosong sebgai lintasan nilai-nilai dan sejarah jutaan subjek. Hindari pergaulan dengan para pekerja seni, sekolahmu masih panjang, biar kau tidak kehabisan waktu.
kak, tolong kirim dokumen yang di jurnas itu
eko mau baca
lewat email aja
Post a Comment