Film merupakan karya seni yang paling banyak penggemarnya di dunia ini. Hampir setiap hari, masyarakat dunia menikmati film, baik melalui layar lebar, layar kaca, maupun media online. Kenapa demikian? Sebab film merupakan karya seni yang memadukan berbagai karya seni dan disiplin ilmu pengetahuan, sehingga setiap umur maupun kalangan dengan gampang menikmati sebuah film. Jadi, tak heran, bila sebagian berpendapat jika sebuah bangsa atau negara menguasai industri film maka dia akan menguasai dunia secara budaya, seperti halnya Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, atau India.
Dulu, sebuah produksi film membutuhkan cost yang tinggi. Selain harus ditunjang teks karya lain yang mumpuni, seperti sastra dan teater, juga membutuhkan teknologi dan para profesional yang dibutuhkan, seperti antropologi, olahragawan, musicus, hingga penulis yang baik.
Kini, bahwa sebuah film itu mahal beransur mengalami pergeseran. Fenomena pembuatan film alternatif yang menggunakan biaya murah—alternatif penulis, peralatan, dan pemain—kian mendominasi masyarakat dunia. Bahkan, sebagian remaja di dunia, termasuk beberapa daerah di Indonesia, telah mampu memproduksi film alternatif atau yang lebih dikenal sebagai film pendek. Artinya, saat ini sebuah film itu murah. Biayanya mungkin sama seperti dengan kita membuat sebuah dokument pernikahan atau pesta perkawinan.
Persoalannya, mungkin ada dua hal yang membuat seseorang mampu membuat sebuah film; yakni ilmu pengetahuan umum (teknis) proses pembuatan film, dan yang terpenting bagaimana mengelola sebuah gagasan menjadi sebuah cerita film yang cerdas dan menarik.
Tujuan dari kegiatan ini yakni mewujudkan fenomena tersebut di masyarakat Sumatra Selatan, serta turut menyukseskan program Visit Musi 2008.
Beranjak dari pemikiran di atas, kami dari majalah kebudayaan Musi Terus Megalir akan mengadakan FESTIVAL FILM ANAK MUSI dengan tema MUSI MENURUT SAYA.
Kegiatan ini melibatkan para anak muda di Sumatra Selatan yang berusia 17-25 tahun dengan cara melakukan pendaftaran ke panitia pelaksana dengan alamat d.a Harian Sriwijaya Post, Jalan Jenderal Basuki Rachmat No.1608B-D Palembang. Telp 0711-310088. Fax 0711-312888. Pendaftaran dibuka dari tanggal 5-21 Agustus 2008, sementara workshop dan penayangan publik karya serta diskusi pada 22-30 Agustus 2008.
Adapun persyaratan peserta:
1. Perseorangan, usia 17-25 tahun yang dibuktikan dari kartu identitas diri
2. Berdomisili di Sumatra Selatan yang dibuktikan dari kartu identitas diri
3. Membayar biaya workshop sebesar Rp75.000 per orang
4. Pas foto 4 x 6, warna. (3 lembar).
5. Mengisi form CV dan kontrak workshop.
6. Membawa peralatan sendiri kebutuhan workshop seperti kamera (jenis apa saja) serta laptop atau komputer, dan lainnya.
7. Tidak menggunakan miras atau narkoba, serta menjaga ketenangan dan keamanan selama mengikuti workshop.
Sementara fasilitas yang didapatkan peserta:
1. Tempat pelatihan
2. Makan dan minum selama pelatihan
3. Sertifikat
Adapun tahapan kegiatan yang akan diikuti peserta:
I. Workshop
II. Penyajian ke publik
III. Diskusi
Terimakasih. Palembang, 04 Agustus 2008
T. Wijaya
[Koordinator Panpel]
III. Diskusi
Terimakasih. Palembang, 04 Agustus 2008
T. Wijaya
[Koordinator Panpel]
0 Comments:
Post a Comment